IDEAonline
-Keperluan istirahat malam satu individu dapat bervariasi dari orang lain. Penting sekali untuk memahami situasi jasmani serta lama waktu tidur yang diperlukan.
Sebenarnya, mencapai durasi istirahat yang tepat dapat mendukung kondisi kesejahteraan badan secara menyeluruh dan mengurangi peluang timbulnya berbagai macam penyakit. Sebagaimana telah dipahami, tidur merupakan suatu keperluan pokok bagi tubuh guna merestock tenaganya.
Selain merawat kesejahteraan tubuh, istirahat yang mencukupi pun dapat mengontrol berat badan agar tetap seimbang, mencegah tekanan emosional, dan memfasilitasi pertumbuhan serta perkembangan pada buah hati Anda.
Saat memasuki masa remaja, kebutuhan waktu tidur mulai berkurang. Untuk remaja dengan umur 14 hingga 17 tahun, durasi tidur yang disarankan kira-kira 8 sampai 10 jam setiap harinya.
Sekitar 8 jam istirahat diperlukan oleh orang dewasa yang berusia antara 26 hingga 64 tahun. Durasi tidur terbaik untuk kelompok umur tersebut berkisar antara 7 sampai 9 jam per hari.
Jadi, ketika menyulap kamar tidur agar terasa nyaman, pertimbangkan dengan cermat letak ruangannya yang ideal.
Bukan hanya istirahat malam yang terpengaruh, aktivitas sehari-hari juga berpotensi terganggu.
Lanjut, di posisi manakah yang terbaik? Perhatikan ringkasannya dari IDEAonline berikut ini:
1. Lebih baik berada di sisi tenggara hingga timur laut.
Untuk memungkinkan cahaya mentari pagi mengaliri ruangan tersebut, posisikan dari arah tenggara hingga timur laut.
Cahaya yang menembus memberikan inspirasi kepada para pecinta IDEA untuk tidak enggan beranjak di waktu subuh.
Bagian ini tidak terkena hangatan pada sore hari jadi cukup nyaman untuk bersantai.
2. Kehadiran Lubang atau Jendela
Tempatkan kamar tidur utama di lokasi yang memudahkan pembukaan jendela menuju area terbuka agar mendapatkan cahaya alami dari matahari dan ventilasi udara yang optimal.
Kamar tidur utama sebaiknya diletakkan dengan orientasi menuju arah timur, atau setidaknya harus memiliki akses pandangan ke kawasan tenggara atau timur laut.
Apabila tidak ada alternatif lain dan terpaksa menempatkannya pada posisi yang berada di arah Barat, kurangi sinar mataharinya yang menyinari ruangan petang hari dengan cara
awning
atau daftar tersebut dipasang di jendela kamarnya.
Beberapa hal penting yang harus diawasi ketika memproses pembukaan jendela.
- kecerahan dan aliran udara yang diinginkan,
- pemandangan dari dalam kamar,
- privasi penghuni kamar,
- faktor keamanan.
3. Saling menghadapkan diri pada area terbuka
Mengatasi keterbatasan lahan yang tak memungkinkan pembukaan untuk mendapatkan sinar matahari dan ventilasi bisa dijalankan dengan menghasilkan suatu desain
inner court
.
Inner court
bisa diubah menjadi sebuah taman kering yang indah dan menyajikan ketenangan.
Oleh karena itu, pintu masuk ke kamar tidur berada menghadap kepada
inner court
akan memberikan pemandangan taman yang menyejukkan.
Pada ruang tidur, jendela berfungsi sebagai sarana mendapatkan cahaya alami, ventilasi udara, serta panorama luar.
Tetapi jangan lupakan aspek keselamatan ya.
Instalasi trali bisa memberikan kontribusi signifikan pada kualitas istirahat Anda.
4. Memungkinkan Isolasi suara
Ruangan untuk tidur biasanya membutuhkan tempat yang sunyi serta terbebas dari gangguan bising.
Sebab kamar tidur utama mengharuskan tingkat kerahasianan yang lebih besar daripada ruangan tidur lain di rumah tersebut, konsep merancang kamarnya bukan cuma untuk menahan bunyi dari eksternal agar tak masuk ke internal saja, namun juga supaya nada dan suara didalamnya enggan bocor keluar.
Jauhi area dengan banyak orang atau tempat terbuka di dalam hunian seperti gudang, karpet mobil, ruangan untuk menerima tamu, zona permainan anak-anak, serta lorong-lorong dalam rumah.
Ruangan-ruangan tersebut memiliki daya serap suara yang rendah sehingga dapat memengaruhi keheningan dan kenyamanan saat istirahat.
Apabila letak rumah berdekatan dengan jalanan, sebaiknya hindari meletakkan kamar tidur di bagian depan. Ini dilakukan untuk mencegah gangguan ketenangan saat istirahat akibat kebisingan lalu lintas kendaraan.
Jika penempatan ruangan belum cukup membantu dalam mengurangi kebisingan, coba desainlah sebuah ruangan yang tahan terhadap suara.
Kamar bebas bunyi bisa dibuat dengan menutupi tembok menggunakan material peredam suara.
(*)