Badan Residivis Korupsi (BPK) mengungkapkan bahwa pihaknya sedang melakukan peninjauan terhadap berbagai dokumen yang diajukan oleh Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yaitu Maman Abdurrahman, setelah muncul indikasi pemakaian sarana negara oleh istri beliau, Agustina Astari, selama perjalanan menuju Eropa. Isu tersebut mendapat perhatian luas karena dianggap bisa saja berkaitan dengan hadiah ilegal serta benturan kepentingan.
Sesuai pernyataan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Budi Prasetyo, saat ini mereka belum memutuskan apakah akan memanggil Maman atau istrinya, tetapi tidak menutup kemungkinan hal tersebut dilakukan bila diperlukan dalam proses penyelidikan.
“Pihak kami masih meninjau dokumen yang disampaikan oleh Tuan Maman. Jika kelak kami membutuhkan penjelasan tambahan, pasti kami akan mengajukan pertanyaan lebih lanjut,” kata Budi kepada para jurnalis, Senin, 7 Juli 2025, dilaporkan oleh Pikiran-Rakyat.com.
KPK juga menggarisbawahi kepentingan menjaga integritas dalam pemanfaatan fasilitas, baik yang dilakukan oleh pegawai negeri secara langsung maupun oleh anggota keluarganya.
Budi menyatakan bahwa jenis hadiah tidak selalu terbatas pada uang atau benda. “Gratifikasi dapat berbentuk pelayanan, keringanan, atau sarana tambahan lainnya yang memiliki potensi menciptakan ketidaksesuaian kepentingan,” ujarnya.
Di sini, Budi memperingatkan kepada pejabat pemerintah untuk tetap berhati-hati terhadap berbagai jenis hadiah yang tak selalu datang secara langsung.
“Modus suap tidak selalu diberikan secara langsung kepada pejabat yang bersangkutan. Dapat juga dialirkan melalui anggota keluarga, kerabat, atau pihak-pihak lain yang berkaitan,” ujarnya.
Budi menegaskan bahwa partisipasi masyarakat dalam memberi informasi ke KPK adalah komponen yang esensial dalam pengawasan masyarakat terhadap sikap jujur para pegawai pemerintah. Ia berpendapat bahwa ketertarikan warga atas indikasi tersebut sangat mendukung jalannya pengawasan.
“Kami menyaksikan peran masyarakat dalam memperkenalkan topik ini melalui media sosial sebagai wujud keterlibatan aktif yang pantas mendapat apresiasi,” ujarnya.
Pernyataan Maman Abdurrahman Mengenai Tuduhan Istriya Memakai Dana Negara
Komentar Maman Abdurrahman tentang Tudingan Istriya Menggunakan Aset Pemerintah
Perilaku Maman Abdurrahman dalam Menanggapi Isu yang Melibatkan Istrinya dan Penggunaan Uang Negara
Ulasan Maman Abdurrahman terhadap Dakwaan bahwa Istrinya Mengelola Keuangan Negara
Reaksi Maman Abdurrahman terhadap Klaim Bahwa Istrinya Mempergunakan Dana Pemerintah
Di sisi lain, Menteri Koperasi dan Usaha Mikro serta Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman merespons isu yang sedang beredar. Ia menegaskan secara jelas bahwa semua biaya perjalanan istri dia ke luar negeri berasal dari uang pribadinya sendiri, tidak menggunakan anggaran negara atau dukungan dari pihak ketiga.
“Saya memastikan bahwa tidak ada senipun uang yang berasal dari dana pemerintah maupun siapa pun. Seluruh pengeluaran, mulai dari tiket pesawat sampai akomodasi hotel, dibayarkan dengan uang pribadi istri saya,” kata Maman saat memberi pernyataan pada hari Jumat, 4 Juli 2025.
Ia menyatakan pula bahwa berkas-berkas pembayaran sudah diberikan secara langsung ke KPK sebagai wujud tanggung jawab moral serta hukum terkait posisinya sebagai pegawai negeri.
“Saya sudah menyampaikan dokumen transaksi yang membuktikan semua pembayaran berasal dari rekening pribadi istrinya,” lanjutnya.
Selanjutnya, Maman menerangkan bahwa perjalanan istri dia ke Eropa dimaksudkan agar dapat menemani anak laki-lakinya yang sedang duduk di kelas 1 Sekolah Menengah Pertama dalam suatu program budaya yang secara berkala dilakukan oleh pihak sekolah.
Acara ini dihadiri kurang lebih 27 peserta dengan tujuan mengenalkan budaya Indonesia kepada dunia luar. “Isteri saya bukan pergi sendirian, melainkan sebagai penemani putra kami yang sedang melakukan aktivitas sekolah di luar negeri,” ujar Maman.
Terkait munculnya dokumen yang diklaim berasal dari Kementerian UMKM serta keterlibatan perjalanan tersebut dalam layanan pemerintah, Maman mengaku tidak tahu sumber dokumen tersebut dan belum pernah memberi instruksi atau surat perintah terkait hal ini.
Dia memohon kepada masyarakat agar berhenti berspekulasi karena menurutnya hal tersebut bisa mengganggu aktivitas anak-anak yang sedang melaksanakan tugas budaya di luar negeri.
“Saya sama sekali tidak memberi instruksi maupun memerintahkan pihak mana pun untuk merilis dokumen itu. Mohon hentikan perselisihan ini. Anak-anak kami tengah bertarung menjaga martabat sekolah serta negara,” ujarnya. ***
