Viral: Dandim Depok Kunjungi Diskusi UI, TNI AD Jelaskan Kejadian ini

.JAKARTA – Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Tentara Nasional Indonesia (Kadispenad), Brigadir Jenderal TNI Wahyu Yudhayana menyampaikan bahwa mereka tidak memiliki niat untuk melibatkan elemen-elemen militer atau aktivitas tentara dalam lingkungan akademisi. Pernyataan tersebut dikeluarkan sebagai klarifikasi atas kontroversi terkait dengan kedatangan personel TNI di beberapa perguruan tinggi, seperti halnya di Universitas Indonesia (UI).

“Di Indonesia tidak pernah terdapat aktivitas pasukan TNI di area perguruan tinggi yang diberi label sebagai proses militarisasi. Hadirnya kita didasari pada konsep kerjasama legal dan dipraktekkan sesuai permintaan atau penjadwalan bersama dari institusi pendidikan tersebut,” ungkap Wahyu melalui rilis resmi Angkatan Darat TNI, di Jakarta, Senin (21/4/2025).

Menurut Wahyu, TNI AD bersama dengan sejumlah universitas sudah bekerja sama pada berbagai aktivitas bermanfaat, termasuk penyuluhan untuk para mahasiswa. Kerjasama yang erat ini pun menghasilkan ikatan yang baik di antara petugas dari TNI AD dan pimpinan perguruan tinggi.

Dia mengambil contoh hubungan positif antara TNI AD dan Universitas Indonesia (UI) yang telah terbina dengan baik. “Di UI, kedatangan prajurit TNI di sana sebagai Dandenik merupakan hasil dari undangan para mahasiswa senior yang sudah kenal baik sebelumnya karena mereka pernah bertemu pada acara informal beberapa kali,” jelas Wahyu.

“Wajar saja jika dandim diajak berkunjung ketika memiliki waktu senggang untuk menjalin tali persaudaraan, bertukar cerita santai tanpa adanya rangkaian acara tertentu,” jelasnya yang sebelumnya menjabat sebagai Dandim 0501.

Selanjutnya, Wahyu berpendapat bahwa TNI AD memiliki kewajiban untuk melindungi kestabilan negara. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan menciptakan relasi positif dengan bagian-bagian dari bangsa, di antaranya para akademisi serta masyarakat pada umumnya.

BACA JUGA:  All England Open 2025 - Keajaiban Rexy Mainaky, Interupsi Aturan Konyol BWF untuk Selamatkan Ganda Malaysia dari Amukan Apri/Fadia

Oleh karena itu, Wahyu menginginkan agar publik dapat lebih tajam dalam memahami sasaran dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) supaya tidak gampang dipengaruhi oleh informasi-informasi merugikan yang sedang marak beredar.

“Kami mendorong semua pihak agar tidak gampang terhasut oleh informasi yang tak beralasan. TNI AD bakal tetap memelihara prinsip-prinsip demokrasi sambil menghargai kemerdekaan dan kebebasan ilmiah di lingkungan perguruan tinggi,” tandas Wahyu.

Check Also

Plastik Air Kurang dari 1 Liter Dilarang Dijual: Gubernur Koster Diminta Bergabung dengan Kemenperin

Plastik Air Kurang dari 1 Liter Dilarang Dijual: Gubernur Koster Diminta Bergabung dengan Kemenperin

Gubernur Bali Wayan Koster menyebut bahwa dia telah dipanggil oleh Wakil Menteri Industri Faisol Riza …