Pak Terawan Kirim Tim Kepercayaan untuk Memantau Kasus Dr. Priguna





JAKARTA

– Ahli Medis Khusus bagi Presiden Republik Indonesia
Terawan Agus Putranto
menyediakan fokus yang signifikan terhadap insiden pencabulan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung yang menyeret dokter residen dengan nama Priguna Anugerah Pratama.

Mantan kepala Tim Dokter Kepresidenan mengirim orang terdekatnya untuk secara langsung memantaui kasus pelecahan yang mendapat perhatian publik tersebut.

Terawan mengirimkan Asisten II Penasehat Khusus Bidang Kesehatan Presiden, yaitu Oktafiandi bersama dengan timnya yang terdiri dari Kolonel Hendro Godliving, untuk berkunjung ke RSHS serta Polda Jabar pada hari Senin tanggal 14 April 2025.

Menurut Oktafiandi, kehadirannya di Bandung bertujuan untuk mengeksplorasi berbagai informasi terkait tersebut.
kasus dr. Priguna
sekaligus mengajak berbagai pihak untuk memberikan saran dan umpan balik dalam rangka mencegah permasalahan semacam itu terulang di masa depan, baik di RSHS ataupun rumah sakit yang lain.

Tuntut Hukuman Tertinggi untuk Dokter Cabul Priguna, Wakil Menkes Veronica Tan: Sebaiknya Jika Perlu Disiksa


Asta Cita Presiden Prabowo
Di sektor kesehatan, bukan hanya tentang cara warga mendapatkan layanan dengan biaya ringan dan mudah diakses, tetapi juga perlindungan mereka. Apabila pasien tak dilindungi, lalu siapa yang akan merawat orang-orang yang sedang dalam kondisi sakit?,” ungkap Oktafiandi saat pulang dari Bandung ke Jakarta.

Jay — panggilan akrab dari Oktafiandi — menyebut bahwa dia ikut serta dalam pertemuan yang melibatkan Wakil Menteri PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), Veronica Tan, bersama jajaran Direksi RSHS dan juga pihak kepolisian Polri di Jawa Barat.

Mantan anggota tim khusus dari menteri kesehatan tersebut menyatakan bahwa dia secara pribadi telah meninjau lokasi kejadian tindak pidana pelelanggaran seksual di RSHS.

BACA JUGA:  Bobon Santoso Jadi Mualaf, Momen sang YouTuber Ucap 2 Kalimat Syahadat Dibimbing Ustaz Ini Viral

Menurut Jay, tempat kejadian pelecehan adalah fasilitas terbaru di ruangan tersebut.

Periksa Komposisi dan Dosis Obat Bius pada Kasus Dokter Priguna, Petugas Lakukan Tes Toksikologi darah korban

Tetapi, ruangan itu belum dilepaskan oleh kontraktor untuk penyerahan.
RSHS
.

“Barusan pihak RSHS menjelaskan bahwa pelaku membimbing korbannya melalui tangga darurat menuju atas dan kemudian memasuki area fasilitas terbaru tersebut,” katanya.

Jay juga menyampaikan apresiasinya terhadap polisi yang menangani kasus Dr. Priguna dengan sigap.

Polda Jawa Barat Menginvestigasi Dua Laporan Terbaru Tentang Dokter Berandal Priguna Anugerah

Menurutnya, kasus tersebut telah menarik perhatian banyak pihak, termasuk Kantor Presiden.

“Portal kamar yang menjadi tempat kejadian pelecehan telah dilengkapi dengan police line. Saat ini, Polda Jabar juga sedang menginvestigasi lebih lanjut kasus tersebut,” jelasnya.


Wakil Menteri untuk Pemberdayaan Wanita dan Pelindungan Anak (PPPA), Veronica Tan (di sebelah kiri paling ujung), serta Staf Ahli Kepala Biro Konsultasi Spesialist bidang Kesehatan Presiden Republik Indonesia, Letnan Kolonel Hendro Godliving (di sisi kanan paling ujung), menghadiri sebuah briefing tentang kasus pencabulan yang melibatkan dokter magister berinisial PA di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RHSI) Bandung pada hari Senin tanggal 14 Desember 2025. Gambar tersebut berasal dari [sumber].

Jay menekankan lebih jauh bahwa pihaknya tidak berniat untuk mengganggu pengelolaan RSHS atau proses hukum yang berlaku bagi Priguna.

Namun, Kantor Penasihat Presiden mengharapkan adanya data dan informasi sebagai bahan masuk yang kelak akan jadi landasan dalam proses pengambilan keputusan.

“Output pekerjaan kita tidak ditujukan untuk umum, namun informasinya diberikan kepada Presiden. Selanjutnya Presiden lah yang akan menentukan langkah-langkah yang dibutuhkan guna melakukan peningkatan,” jelasnya.

BACA JUGA:  Nunung Tolak Tawaran Menempati Rumah Sule,Terungkap Alasan Pilih Tinggal di Kosan Bersama Suami

Jay menggarisbawahi bahwa yang dibutuhkan adalah penyempurnaan sistem supaya kejadian semacam itu tidak lagi berkelanjutan.

“Jelas bahwa pengembangan sistem ini akan mengikutsertakan berbagai pihak terkait, dan hal utamanya adalah memastikan tak ada lagi kesempatan atau lubang bagi penyalahgunaan dalam rumah sakit,” ungkapnya.

Kolonel Hendro mengungkapkan bahwa kasus Dr. Priguna tak bisa hanya dilihat sebagai masalah hubungan antara pelaku dan korban.

Mantan sekretaris Dr. Terawan dari RSPAD Gatot Subroto tersebut menggarisbawahi bahwa beberapa pihak perlu ikut ambil bagian dalam upaya mencegah insiden pelecehan seksual di rumah sakit.

“Bagaimanapun penjahat tersebut (dr. Priguna) merupakan seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan. Oleh karena itu, terdapat hal-hal yang harus diperbaiki melalui sistem, termasuk oleh pihak perguruan tinggi serta Departemen Pendidikan Tingkattinggi,” jelasnya.

(ast/jpnn)

Check Also

Rupiah Semakin Lemah, Menembus Rekor 16.700 Per Dolar AS

Rupiah Semakin Lemah, Menembus Rekor 16.700 Per Dolar AS

JAKARTA, – Nilai tukar rupiah mengalami penurunan melawan dolar AS dan mencapai posisi sekitar 16.700-an. …