Sobat Sipil,
Penelitian adalah sebuah proses pengumpulan data yang dilakukan untuk menjawab suatu permasalahan tertentu dengan menggunakan metode ilmiah. Salah satu aspek penting dalam penelitian adalah desain penelitian. Terdapat banyak jenis desain penelitian yang dapat digunakan, salah satunya adalah desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif-kualitatif-komparatif-dialogis-kolaboratif.
Pada artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang makna dari desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif-kualitatif-komparatif-dialogis-kolaboratif. Mari kita simak ulasan lengkap di bawah ini.
Pendahuluan
1. Desain penelitian eksploratori
Desain penelitian eksploratori adalah desain penelitian yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena yang masih sangat baru atau belum dikenal banyak orang. Dalam desain penelitian ini, peneliti lebih fokus pada eksplorasi dan pengamatan terhadap fenomena yang diamati tanpa melakukan manipulasi atau mengontrol variabel tertentu. Desain ini seringkali digunakan pada studi-studi yang mengeksplorasi kesan atau masalah yang belum jelas pada suatu objek terperinci. ๐ง
2. Desain penelitian korelasional
Desain penelitian korelasional adalah desain penelitian yang bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara dua atau lebih variabel dalam suatu populasi. Tujuan dari desain ini adalah untuk mengidentifikasi apakah suatu hubungan terdapat atau tidak antara variabel-variabel tersebut. Dalam desain ini, peneliti tidak melakukan manipulasi terhadap variabel-variabel tersebut. Desain korelasional sangat cocok digunakan untuk mengetahui sejauh mana hubungan yang terdapat pada keadaan nyata di suatu populasi. ๐
3. Desain penelitian kuantitatif
Desain penelitian kuantitatif adalah desain penelitian yang menggunakan metode pengumpulan data yang bersifat kuantitatif atau berbasis angka. Tujuan dari desain ini adalah untuk mengidentifikasi sejauh mana suatu variabel berpengaruh terhadap variabel lainnya melalui analisis statistik. Dalam desain ini, peneliti menggunakan pendekatan objektif untuk menguji hipotesis yang dibuat sebelumnya ๐งช.
4. Desain penelitian kualitatif
Desain penelitian kualitatif adalah desain penelitian yang menggunakan metode pengumpulan data yang bersifat kualitatif atau deskriptif. Tujuan dari desain ini adalah untuk mengeksplorasi suatu fenomena atau kejadian yang kompleks dan tidak dapat diukur dengan angka. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, atau penelitian arsip. ๐
5. Desain penelitian komparatif
Desain penelitian komparatif adalah desain penelitian yang bertujuan membandingkan dua atau lebih kelompok atau populasi. Tujuan dari desain ini adalah untuk mempelajari perbedaan tersebut dan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut. Dalam desain ini, peneliti menggunakan pendekatan yang objektif dan seringkali menggunakan metode pengumpulan data yang berbasis angka. ๐
6. Desain penelitian dialogis
Desain penelitian dialogis adalah desain penelitian yang memperhatikan semua aspek sosial dari suatu fenomena. Tujuan dari desain ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang suatu fenomena dari sudut pandang mereka yang terlibat secara langsung dalam fenomena tersebut. Peneliti menggunakan pendekatan partisipatif dan berupaya menciptakan dialog antara para pihak yang terlibat. Dialog antarpihak memperkuat pemahaman tentang fenomena yang diteliti. ๐ฌ
7. Desain penelitian kolaboratif
Desain penelitian kolaboratif adalah desain penelitian yang melibatkan partisipasi aktif dari orang yang diteliti dalam setiap tahap penelitian. Tujuan dari desain ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang fenomena yang diteliti melalui kolaborasi antara peneliti dan orang yang diteliti. Dalam desain ini, peneliti melibatkan semua pihak terkait dalam setiap tahap penelitian. ๐ค
Kelebihan Desain Penelitian Eksploratori-Korelasional-Kuantitatif-Kualitatif-Komparatif-Dialogis-Kolaboratif
1. Mampu mengeksplorasi fenomena yang baru
Desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif-kualitatif-komparatif-dialogis-kolaboratif memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi fenomena yang masih sangat baru dan belum banyak diketahui. Hal ini memungkinkan peneliti untuk memperluas wawasan dan pengetahuan tentang suatu fenomena tertentu. ๐
2. Mampu mengidentifikasi hubungan antar variabel
Desain penelitian korelasional sangat efektif dalam mengidentifikasi hubungan antara dua atau lebih variabel. Hal ini memungkinkan peneliti untuk menyelidiki sejauh mana suatu variabel dapat mempengaruhi variabel lainnya. ๐
3. Mendapatkan data kuantitatif dan kualitatif
Desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif-kualitatif-komparatif-dialogis-kolaboratif memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif yang merupakan kelebihan dibandingkan desain penelitian lainnya. Kombinasi data kuantitatif dan kualitatif memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang fenomena yang diteliti. ๐
4. Menyelidiki keunikan suatu fenomena
Desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif-kualitatif-komparatif-dialogis-kolaboratif memungkinkan peneliti untuk menyelidiki keunikan suatu fenomena. Hal ini memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi fenomena tertentu dengan cara yang lebih rinci dan mendalam. ๐ค
5. Menggali informasi dari sudut pandang yang berbeda
Desain penelitian komparatif, dialogis, dan kolaboratif dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang suatu fenomena dari sudut pandang yang berbeda. Hal ini memungkinkan peneliti untuk menggali informasi dari sudut pandang yang lebih luas dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang fenomena yang diteliti. ๐
6. Memperkuat pemahaman tentang suatu fenomena
Desain penelitian dialogis dan kolaboratif memungkinkan peneliti untuk memperkuat pemahaman tentang suatu fenomena melalui kolaborasi antara peneliti dan orang yang diteliti. Hal ini memberikan kesempatan bagi peneliti untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap mengenai sudut pandang orang yang langsung terlibat dalam fenomena yang diteliti. ๐ค
7. Mempergradakan metode pengumpulan data
Desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif-kualitatif-komparatif-dialogis-kolaboratif memungkinkan peneliti untuk mempergradakan metode pengumpulan data sesuai dengan tujuan dan fenomena yang diteliti. Hal ini memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang relevan dengan tujuan penelitian dan memperbesar scope dari data yang dikumpulkan. ๐
Kekurangan Desain Penelitian Eksploratori-Korelasional-Kuantitatif-Kualitatif-Komparatif-Dialogis-Kolaboratif
1. Durasi penelitian yang lebih lama
Desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif-kualitatif-komparatif-dialogis-kolaboratif memerlukan durasi penelitian yang lebih lama. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas metode pengumpulan data dan pemilihan kelompok sampel yang lebih divers. Oleh karena itu, desain penelitian ini dapat memakan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan desain penelitian lainnya. โณ
2. Biaya yang lebih besar
Desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif-kualitatif-komparatif-dialogis-kolaboratif memerlukan biaya yang lebih besar. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas metode pengumpulan data serta penggunaan teknologi canggih yang dibutuhkan dalam pengolahan data. ๐ข
3. Penggunaan teknologi canggih
Desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif-kualitatif-komparatif-dialogis-kolaboratif memerlukan penggunaan teknologi canggih dalam pengolahan data. Hal ini biasanya memerlukan keahlian teknis yang cukup tinggi dan biaya tambahan dalam membeli perangkat lunak atau peralatan pendukung yang diperlukan. ๐ป
4. Keterbatasan sampling
Desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif-kualitatif-komparatif-dialogis-kolaboratif terkadang mengalami keterbatasan dalam pemilihan sampling. Hasil penelitian seringkali hanya berlaku pada objek yang diteliti, sehingga generalisasi pada populasi yang lebih luas kurang tepat. Alhasil, hasil penelitian ini kurang relevan dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan populasi yang lebih luas. ๐ซ
5. Keterbatasan subjektivitas peneliti
Dalam desain penelitian kualitatif, subjektivitas peneliti seringkali menjadi hal yang penting. Hal ini menyebabkan hasil penelitian dapat dipengaruhi oleh keyakinan atau perspektif peneliti. Dalam hal ini, diperlukan upaya untuk meminimalisasi efek subjektivitas yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. ๐
6. Rendahnya akurasi pada beberapa metode pengumpulan data
Beberapa metode pengumpulan data dalam desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif-kualitatif-komparatif-dialogis-kolaboratif seringkali kurang akurat. Hal ini dapat disebabkan oleh kecerobohan atau tidak akuratnya data yang dikumpulkan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas dan akurasi data yang dikumpulkan. ๐
7. Reward dan pengakuan
Akhir-akhir ini reward dan pengakuan bagi penelitian non eksperimental terutama bersifat kualitatif semakin menurun. Hal ini memberikan masalah bagi para peneliti yang memilih desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif-kualitatif-komparatif-dialogis-kolaboratif.
Tabel Informasi
Jenis Desain Penelitian | Deskripsi |
---|---|
Eksploratori | Desain penelitian yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena yang masih sangat baru atau belum dikenal banyak orang tanpa melakukan manipulasi atau mengontrol variabel tertentu. |
Korelasional | Desain penelitian yang bertujuan mengeksplorasi hubungan antara dua atau lebih variabel dalam suatu populasi tanpa melakukan manipulasi terhadap variabel-variabel tersebut. |
Kuantitatif | Desain penelitian yang menggunakan metode pengumpulan data yang bersifat kuantitatif atau berbasis angka untuk mengidentifikasi sejauh mana suatu variabel berpengaruh terhadap variabel lainnya melalui analisis statistik. |
Kualitatif | Desain penelitian yang menggunakan metode pengumpulan data yang bersifat kualitatif atau deskriptif melalui observasi, wawancara, atau penelitian arsip untuk mengeksplorasi suatu fenomena atau kejadian yang kompleks dan tidak dapat diukur dengan angka. |
Komparatif | Desain penelitian yang bertujuan membandingkan dua atau lebih kelompok atau populasi untuk mempelajari perbedaan tersebut dan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut. |
Dialogis | Desain penelitian yang memperhatikan semua aspek sosial dari suatu fenomena dengan menggunakan perncanganan penelitian partisipatif dan berupaya menciptakan dialog antara para pihak yang terlibat untuk memperkuat pemahaman tentang fenomena yang diteliti. |
Kolaboratif | Desain penelitian yang melibatkan partisipasi aktif dari orang yang diteliti dalam setiap tahap penelitian, menggunakan penelitian partisipatif dalam setiap tahap penelitian untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang fenomena yang diteliti melalui kolaborasi antara peneliti dan orang yang diteliti. |