Salam Sobat Sipil!
Kali ini kita akan membahas tentang desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif. Penting untuk kita memahami makna dari desain penelitian ini karena dapat mempengaruhi hasil penelitian yang dihasilkan. Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara detail tentang desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif, kelebihan dan kekurangan, serta hal-hal terkait lainnya.
Pendahuluan
Desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif adalah salah satu dari beberapa jenis desain penelitian yang biasa digunakan dalam penelitian kuantitatif. Pada desain penelitian ini, peneliti akan mencari hubungan antara satu variabel terhadap variabel lainnya dan melakukan pengukuran dengan menggunakan instrumen baku yang dapat diukur secara objektif. Dalam penggunaannya, desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif ini seringkali digunakan dalam penelitian untuk menjawab pertanyaan “apa hubungan antara dua atau lebih variabel?”.
Secara umum, desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif ini terdiri dari tiga jenis penelitian, yaitu:
Jenis Penelitian | Pengertian |
---|---|
Eksploratori | Penelitian yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi masalah dan variabel penting terkait masalah tersebut. |
Korelasional | Penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan kausalitas antara dua variabel atau lebih. |
Kuantitatif | Penelitian yang menggunakan pengukuran numerik untuk membuktikan atau menolak hipotesis penelitian. |
Dalam penggunaannya, desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif ini dapat memberikan informasi yang lebih objektif dan terukur daripada penelitian kualitatif. Namun, desain penelitian ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang perlu kita ketahui.
Kelebihan Desain Penelitian Eksploratori-Korelasional-Kuantitatif
1. Pengukuran yang objektif
Desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif menggunakan pengukuran numerik yang setiap waktunya dapat diulang untuk mendapatkan hasil yang lebih objektif. Hal ini dapat meminimalisir penyelewengan data dan meningkatkan keabsahan hasil penelitian.
2. Biaya penelitian yang relatif murah
Desain penelitian ini tidak memerlukan biaya yang cukup besar seperti halnya penelitian kualitatif. Biaya yang dibutuhkan hanya sebatas untuk mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen baku yang sudah ada.
3. Memungkinkan untuk menganalisis data secara kuantitatif dan statistik
Dalam desain penelitian ini, data yang diperoleh dapat diolah dengan menggunakan alat analisis statistik, seperti uji t, analisis ragam (ANOVA), uji chi-square, dan lain-lain. Hal ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang hubungan antar variabel yang diteliti.
4. Data yang mudah diperoleh
Peneliti dapat dengan mudah mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen baku yang sudah diuji dan terbukti validitasnya. Hal ini dapat meminimalisir kesalahan dalam pengumpulan data.
5. Memungkinkan pengambilan sampel yang representatif
Dalam desain penelitian ini, peneliti memungkinkan untuk melakukan pengambilan sampel yang representatif dan dapat diandalkan. Hal ini penting untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat dan mewakili populasi yang diteliti.
6. Mudah untuk dipahami dan diinterpretasikan
Data yang diperoleh dalam desain penelitian ini dapat dengan mudah dipahami dan diinterpretasikan oleh masyarakat luas karena menggunakan instrumen baku dan penilaian yang obyektif.
7. Memungkinkan untuk memberikan rekomendasi kebijakan
Dengan menggunakan desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif, hasil penelitian dapat dijadikan dasar untuk memberikan rekomendasi kebijakan publik. Hal ini dapat berguna untuk meningkatkan kualitas kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
Kekurangan Desain Penelitian Eksploratori-Korelasional-Kuantitatif
1. Tidak dapat menjelaskan penyebab dari hubungan antar variabel
Desain penelitian ini hanya digunakan untuk menjelaskan hubungan antar variabel dan tidak dapat membuktikan kausalitas hubungan tersebut.
2. Terbatas pada variabel yang telah ditetapkan
Desain penelitian ini hanya dapat mencakup variabel yang telah ditetapkan pada awal penelitian. Hal ini menjadi kendala ketika ada varibel tambahan yang kemudian terbukti penting untuk diteliti.
3. Rawan terhadap kesalahan pengukuran dan sampling
Desain penelitian ini dapat mengalami kesalahan pengukuran dan sampling yang mengakibatkan informasi yang diperoleh tidak akurat dan tidak dapat diandalkan.
4. Tidak sinkron dengan konteks sosial dan budaya
Desain penelitian ini lebih cenderung digunakan untuk penelitian yang bersifat objektif dan dapat diukur secara numerik. Hal ini membuat desain penelitian ini kurang sinkron dengan konteks sosial dan budaya tertentu.
5. Kurang fleksibel dalam penentuan variabel yang diteliti
Desain penelitian ini kurang fleksibel dalam penentuan variabel yang diteliti, sehingga sulit untuk menambahkan variabel yang tidak diperbolehkan dalam penelitian.
6. Kurang memperhatikan pengalaman subjektif individu
Keunggulan desain penelitian ini yang menggunakan instrumen baku dapat membuat pengalaman subjektif individu kurang diperhatikan dalam penelitian.
7. Tidak memperhatikan konteks historis
Desain penelitian ini kurang memperhatikan konteks historis dari suatu permasalahan. Hal ini membuat hasil penelitian kurang kontekstual dan kurang berkesinambungan dengan masa lalu.
13 FAQ Tentang Desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif
Apa itu Desain Penelitian Eksploratori-Korelasional-Kuantitatif?
Desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif adalah salah satu dari beberapa jenis desain penelitian yang biasa digunakan dalam penelitian kuantitatif. Pada desain penelitian ini, peneliti akan mencari hubungan antara satu variabel terhadap variabel lainnya dan melakukan pengukuran dengan menggunakan instrumen baku yang dapat diukur secara objektif.
Apa Keuntungan Menggunakan Desain Penelitian Eksploratori-Korelasional-Kuantitatif?
Desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif memiliki beberapa keuntungan, seperti:
- Pengukuran yang objektif
- Biaya penelitian yang relatif murah
- Memungkinkan untuk menganalisis data secara kuantitatif dan statistik
- Data yang mudah diperoleh
- Memungkinkan pengambilan sampel yang representatif
- Mudah untuk dipahami dan diinterpretasikan
- Memungkinkan untuk memberikan rekomendasi kebijakan
Apa Kekurangan Desain Penelitian Eksploratori-Korelasional-Kuantitatif?
Desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif juga memiliki beberapa kekurangan, seperti:
- Tidak dapat menjelaskan penyebab dari hubungan antar variabel
- Terbatas pada variabel yang telah ditetapkan
- Rawan terhadap kesalahan pengukuran dan sampling
- Tidak sinkron dengan konteks sosial dan budaya
- Kurang fleksibel dalam penentuan variabel yang diteliti
- Kurang memperhatikan pengalaman subjektif individu
- Tidak memperhatikan konteks historis
Bagaimana cara melakukan desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif?
Cara melakukan desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
- Menentukan masalah penelitian
- Membuat hipotesis penelitian
- Menentukan variabel yang akan diteliti
- Menentukan populasi dan sampel penelitian
- Membuat alat pengukuran yang baku
- Mengumpulkan data
- Menganalisis data dengan menggunakan metode statistik
- Menarik kesimpulan dari hasil penelitian
- Memberikan rekomendasi kebijakan
Bagaimana cara mengukur variabel dalam desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif?
Untuk mengukur variabel dalam desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif, peneliti harus membuat alat pengukuran yang dapat diukur secara objektif, seperti kuesioner, angket, atau observasi terstruktur. Alat pengukuran tersebut harus diuji terlebih dahulu untuk mengukur validitas dan reliabilitasnya.
Apakah desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif sesuai untuk semua jenis penelitian?
Tidak semua jenis penelitian cocok dan tepat untuk menggunakan desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif. Desain penelitian ini lebih sesuai untuk penelitian dengan jenis pertanyaan yang bersifat “apa hubungan antara dua atau lebih variabel?” dan memiliki variabel yang dapat diukur secara kuantitatif.
Bagaimana cara menentukan populasi dan sampel dalam desain penelitian ini?
Cara menentukan populasi dan sampel dalam desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif dapat dilakukan dengan mengacu pada tujuan penelitian dan jenis data yang akan dikumpulkan. Populasi biasanya dipilih berdasarkan kriteria tertentu, sedangkan sampel dipilih secara acak dari populasi yang ditentukan.
Apa yang dimaksud dengan validitas dan reliabilitas instrumen pengukuran?
Validitas instrumen pengukuran mengacu pada sejauh mana instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan reliabilitas instrumen pengukuran mengacu pada sejauh mana instrumen tersebut dapat diulang dan menghasilkan hasil yang konsisten.
Bagaimana cara mengevaluasi hasil penelitian dalam desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif?
Hasil penelitian dalam desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif dapat dievaluasi dengan menggunakan metode statistik, seperti analisis korelasi, uji t, analisis ragam (ANOVA), dan lain-lain.
Apa perbedaan antara desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif dengan desain penelitian eksperimen?
Desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif digunakan untuk menjelaskan hubungan antar variabel tanpa intervensi peneliti, sedangkan desain penelitian eksperimen digunakan untuk menguji pengaruh intervensi terhadap satu atau lebih variabel.
Apa yang harus dilakukan jika hasil penelitian tidak menghasilkan hubungan antar variabel yang signifikan?
Jika hasil penelitian tidak menghasilkan hubungan antar variabel yang signifikan, peneliti harus meninjau kembali metode penelitian yang digunakan dan melakukan penyesuaian untuk mengevaluasi hasil.
Bagaimana cara menarik kesimpulan dari hasil penelitian dalam desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif?
Untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian dalam desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif, peneliti harus mempertimbangkan hasil analisis data dan menjelaskan hubungan antara variabel yang diteliti secara detail.
Apakah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif dapat diaplikasikan ke seluruh populasi yang diteliti?
Tergantung pada tujuan penelitian dan hasil yang dihasilkan, rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari desain penelitian eksploratori-korelasional-kuantitatif dapat diaplikasikan ke seluruh populasi yang diteliti atau hanya pada populasi yang terbatas.