Inilah 7 Mitos Salah Tentang Cinta yang Masih Sering Diandalkan

Pernah mengalami bahwa cinta hanya membuat lelah hati? Ada banyak orang yang setelah traumatis dalam menjalin hubungan malahan mulai menyebar persepsi salah tentang percintaan. Namun sebenarnya, biasanya masalahnya tidak terletak di cinta melainkan kepada orang yang Anda kasihi.

Yang semakin menyedihkan lagi, persepsi buruk tersebut sering kali dianggap benar tanpa pertimbangan dan menjadi alasan untuk enggan mempercayai adanya hubungan yang sehat. Sehingga dampaknya adalah Anda selalu menghindari kegembiraan yang sesungguhnya bisa saja Anda inginkan.

Satu hal yang kerap menyebabkan ketidaknyamanan adalah pandangan yang mengatakan bahwa setiap hubungan pasti akan berakhir dengan kesialan. Sejatinya, pemikiran tersebut biasanya timbul dari beberapa pengalaman negatif sebelumnya dan ironisnya, dianggaplah menjadi fakta universal.

Menurut artikel di Your Tango, berikut tujuh kesalahpahaman tentang aspek-aspect percintaan yang kerap diyakini dan dapat menghalangi Anda dalam mencari jodoh sesungguhnya:

  1. Semua Orang Selingkuh

Inilah salah satu kesalahpahaman yang paling sering terjadi dan sangat menyinggung. Karena Anda atau orang-orang di lingkungan Anda pernah mengalami perselingkuhan, tidak berarti setiap individu memiliki sifat demikian.

Sebenarnya, ada banyak orang dewasa yang sudah berkembang dalam hal emosi dan dapat mempertahankan janji mereka. Relasi yang baik terbentuk berdasarkan rasa percaya diri, tidak didasari oleh keraguan.

  1. Melihat Teman Tidak Bahagia

Bisa jadi Anda masih single, tetapi kebanyakan sahabat Anda telah menemukan pasangan masing-masing; ironisnya, sebagian besar terlihat kurang bahagia. Namun perlu diingat bahwa pilihan pasangan mereka tak mencerminkan nasib Anda di kemudian hari. Anda memiliki kontrol total dalam memutuskan orang mana yang akan dipilih serta cara mengembangkan hubungan tersebut.

Mengambil pelajaran dari kesalahan oranglain adalah hal yang lebih bijak daripada menjadikannya sebagai patokan mutlak atas kebenaran.

BACA JUGA:  5 Rekomendasi Drakor Tema Persahabatan ke Cinta, dengan Bintang Seperti Park Seo Joon dan Choi Woo Shik!

  1. Hubungan Akan Menghambat Karier

Banyak orang ragu untuk memulai suatu hubungan karena mereka cemas hal itu dapat mengaburkan prioritas dan meredupkan ambisinya. Sebenarnya, seseorang yang serasi bakal mendorong dan membantu Anda dalam mencapai tujuan.

Hal yang sering menyebabkan suatu hubungan menjadi berat biasanya adalah ketiadaan arah hidup pada salah satu pihak. Oleh karena itu, sangatlah krusial bagi kedua belah pihak untuk memahami tujuan serta nilai-nilai masing-masing semenjak dini dalam hubungan tersebut.

  1. Pasangan yang Berkomitmen Sebaiknya Hindari Rekan Hidup

Banyak orang masih berpikir bahwa memiliki hubungan berarti perlu mengakhiri persahabatan, terlebih lagi dengan lawan jenis. Hal ini menunjukkan kekurangpercayaan yang signifikan dan mungkin menjadi penanda merah atau “red flag”. Sebaliknya, dalam sebuah hubungan yang sehat, kalian dianjurkan untuk meningkatkan pergaulan bersama-sama, sehingga meluaskan lingkar sosial, tidak menyempitkannya.

  1. Rasanya Takut Untuk Kembali pada Mantan

Banyak individu masih tersandera oleh hubungan masa lalu mereka. Sama seperti lalat yang berusaha keras untuk keluar melalui satu sisi jendela tetapi tidak menyadari adanya pintu lain di sebelahnya. Bila Anda selalu kembali kepada pasangan lamamu tanpa memperhatikan kesempatan dengan orang-orang baru, maka hanya sia-sia saja jika tujuanmu adalah mencoba sembuh dari rasa sakit yang sudah dialami.

Berkaslah sesaat, amati lingkunganmu, dan pahami ada berbagai jalur alternatif yang mungkin belum Anda uji.

  1. Ketakutan Tak Akan Bertemu Dengan Siapun

Terkadang, kita jatuh ke dalam pola hidup sehari-hari dan pergaulan yang monoton. Akibatnya, kita mengira tak ada lagi orang baik di dunia ini. Padahal, bila Anda bersedia merenggangkan batasan dan menjelajahi sesuatu baru, maka akan ditemui individu-individu dengan pandangan unik pada kehidupan.

BACA JUGA:  Didesak Eri dan Wamenaker, Khofifah Ikut Komentar: Diana Tak Kunjung Mengembalikan Ijazah Eks Karyawan

Studi juga mengungkapkan bahwa tekanan dari lingkungan sekitar serta peristiwa buruk dapat mengurangi rasa percaya diri dan menyebabkan kita merasa kurang berharga atau tak pantas untuk dicintai. Padahal, hal tersebut hanyalah suatu kesimpulan yang mungkin tidak mencerminkan kenyataannya.

  1. Setiap Hubungan Pasti Akan Berakhir

Tepat, tak semua hubungan bisa bertahan sepanjang waktu. Namun itu jangan membuat kita menganggap semuanya bakal gagal. Seperti halnya film, buku, atau makan malam menyenangkan yang pada akhirnya pasti usai, kenangan dari pengalamannya masih sangat bernilai.

Hubungan dapat membangun, meyakinkan, serta membuat Anda mengetahui diri sendiri dengan cara baru. Jangan menjauh hanya karena khawatir akan bersedih. Semua kesalahpahaman ini sebenarnya memiliki keterkaitan yakni rasa traumatis dan penyesalan dari pengalaman masa lalu yang masih tertinggal. Akan tetapi, bukanlah relasi tersebut yang salah, melainkan mungkin saja individu yang dipilih pada awalnya kurang sesuai.

Jangan membiarkan sejarah mengganggu kesempatan di kemudian hari. Tiap individu yang kaujumpai merupakan sosok unik, memiliki pengalaman serta prinsip masing-masing. (JPC)

Check Also

Pak Terawan Kirim Tim Kepercayaan untuk Memantau Kasus Dr. Priguna

Pak Terawan Kirim Tim Kepercayaan untuk Memantau Kasus Dr. Priguna

– JAKARTA – Ahli Medis Khusus bagi Presiden Republik Indonesia Terawan Agus Putranto menyediakan fokus …