Mengadakan berbagai pengecekan selama trimester pertama kehamilan merupakan langkah yang wajib dilakukan oleh wanita yang sedang dalam kondisi hamil. Benar, Bu, tindakan ini bertujuan agar dapat mencegah kemunculan masalah selama masa kehamilan, misalnya adanya mioma.
Fibroid uterus merupakan benjolan jinak yang berkembang dari jaringan otot pada dinding rahim. Besarnya beragam, mulai dari ukuran biji kacang hingga lebih besar daripada buah limau.
Dikutip dari situs web resmi WebMD, kira-kira 40 hingga 60 persen perempuan mengalami mioma saat berusia 35 tahun, serta sekitar 80 persen di usia 50 tahun.
Selain itu, menurut laporan Healthline, sekitar 10 hingga 30 persen perempuan dengan mioma mungkin menghadapi komplikasi selama kehamilan. Walaupun tidak menyajikan gejala spesifik, terdapat beberapa tanda umum yang dapat mencerminkan pertumbuhan mioma pada ibu yang sedang hamil, misalnya rasa sakit di bagian perut, konstipasi, serta peningkatan frekuensi buang air kecil.
Kemudian, apa saja pengaruh berkembangnya myoma terhadap kehamilan?
Umumnya, miom berkembang sebelum masa kehamilan. Tetapi menurut Healthline, sekitar satu per tiga kasus miom justru bertambah besar di trimester pertama. Perubahan ini disebabkan oleh dampak hormone estrogen selama kehamilan.
Akibat Pertumbuhan Myoma Selama Kehamilan
Ibu-ibu, jika Anda sedang mengandung dan memiliki myoma, berikut adalah beberapa efek yang mungkin terjadi:
1. Pertumbuhan janin terbatas
Kehadiran mioma selama kehamilan dapat menghambat perkembangan janin. Keadaan ini muncul ketika ukuran mioma bertambah besar hingga menyebabkan pengurangan ruang di dalam dinding uterus.
2. Solusio plasenta
Placenta previa dapat muncul saat plasenta melepaskan diri dari dinding uterus akibat adanya myoma. Hal ini menyebabkan bayi yang sedang dikandung mengalami kurangnya pasokan oksigen dan zat gizi penting.
3. Posisi bayi sungsang
Pertumbuhan mioma membuat bentuk rongga rahim berubah dari kondisi alami. Keadaan tersebut menghambat perkembangan janin dalam menemukan jalur menuju vagina. Jika situasi demikian terjadi, risiko seorang wanita yang sedang hamil memerlukan proses melahirkan dengan operasi sesar meningkat.
4. Kelahiran prematur
Salah satu tanda adanya mioma di dalam tubuh ialah rasa sakit. Apabila kondisi ini kerap muncul, dapat memicu kram pada uterus, sehingga menstimulus kelahiran janin yang lebih dini.
5. Keguguran
Pertumbuhan mioma pada wanita yang sedang dalam masa kehamilan trimester pertama berpotensi memperbesar kemungkinan mengalami aborsi. Hal ini karena adanya mioma yang cukup besar dapat mendorong embrio hingga sulit melekat pada dinding uterus.
Tentu saja, berikut beberapa variasi dari teks tersebut:
1. Bagi Ibu yang sedang mengandung dan menderita mioma, disarankan untuk menjaga tidur yang memadai, minum air putih secukupnya, serta berkunjung secara teratur kepada dokter ahli kandungan.
2. Jika seorang wanita hamil memiliki miom, maka penting bagi dia untuk cukup beristirahat, mengonsumsi banyak air mineral, dan melaksanakan pemeriksaan rutin bersama dokter spesialis bidan.
3. Untuk para calon ibu yang mengalami miom selama masa kehamilan, diharapkan dapat menempuh istirahat yang layak, mengkonsumsi cairan yang cukup, serta tetap kontrol ke dokter kandungan secara berkala.
4. Dalam kasus perempuan hamil dengan adanya mioma, langkah-langkah seperti istirahat optimal, asupan air putih yang mencukupi, dan konsultasi berkala pada tenaga medis spesialis obstetri sangat direkomendasikan.
5. Bila Anda sedang dalam kondisi hamil dan didiagnosis memiliki miom, alangkah baiknya jika merawat diri dengan cukup beristirahat, minum air hangat atau biasa sesuai kebutuhan, serta rutin bertemu dengan dokter kandungan.