– Aki adalah elemen yang signifikan pada kendaraan roda empat.
Tanpa keberadaan aki kelistrikan di mobil maka kendaraan tersebut tak akan dapat menyala.
Aki memiliki fungsi primer sebagai tempat menyimpan energi listrik sebelum dialirkan kepada berbagai bagian mobil.
Tegangan listrik dari aki ini akan selalu diperbarui kembali oleh komponen yang disebut alternator.
Tetapi, terkadang aki dapat mengalami kelebihan pengisian.
Overcharge terjadi ketika aki menerima voltase yang lebih besar dari batas normal dari alternator.
Kapasitas tegangan dan arus yang dapat ditampung oleh aki melebihi batasan normalnya.
Keadaan tersebut bisa jadi cukup membahayakan untuk akinya.
“Kebanyakan hal ini menunjukkan bahwa alternator memiliki permasalahan, sehingga tekanan yang didapat melebihi batas yang telah ditetapkan,” kata Didi Ahadi sebagai Technical Service Toyota-Astra Motor.
Karena berasal dari alternator, sebaiknya alternator diperiksa kembali.
Kerusakan pada alternator mungkin disebabkan oleh short circuit dalam sistem alternator atau masalah dengan switch off dan IC regulator yang tidak berfungsi properly.
Alternator yang telah rusak dapat dengan mudah terlihat pada panel dashboard bertanda baterai.
“Saat ini, jika terjadi masalah pada sistem listrik kendaraan, seperti aki atau alternator, dapat diketahui melalui indikasi lampu logo aki yang berkedip di dashboard,” jelasnya.
Di samping itu, kondisi fisik aki juga dapat dengan mudah dilihat.
Lithium-ion baterai yang terkena overcharging secara fisik bisa membengkak.
Ini disebabkan oleh tiap sel baterai pada lapisan positif mengalami tekanan akibat suhu panas saat terjadi pengisIAN berlebihan.
Overcharge yang dibiarkan tanpa henti dapat menyebabkan baterai mobil rusak lebih cepat.