Cerita Pegawai PPPK di Sleman: 21 Tahun sebagai Honorer, Dari Gajinya hanya 75 Ribu hingga Akhirnya Terwujud Mimpi

Sebanyak 538 individu telah diserahi status sebagai Pegawai Pemerintah berdasarkan Perjanjian Kerja (PPPK) dalam naungan Pemerintahan Kabupaten Sleman pada hari Rabu, tanggal 25 Juni. Para anggota ini mencakup profesi seperti guru, petugas kesehatan, serta staf ahli teknis.

Satu contohnya adalah Slamet Riyadi (53), yang telah mengabdi sebagai pegawai honorer untuk menjaga sekolah dasar selama 21 tahun. Harapannya terwujud ketika dia lulus dalam proses seleksi dan akhirnya dilantik menjadi PPKP.

“Telah bekerja selama 21 tahun sejak tahun 2004. Status saya telah terakui sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), dan itu patut disyukuri karena masih banyak teman-teman yang belum menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),” ujar Slamet setelah menghadiri acara seremonial pemberian Surat Keputusan (SK) di Kecamatan Kantor Bupati Sleman, pada hari Rabu (25/6) lalu.

Setiap harinya, Slamet bertanggung jawab untuk mengawasi sekolah. Dia membersihkan area sekitar sekolah di waktu subuh dan memastikan keselamatan tempat tersebut di malam hari.

“Pembersihan di pagi hari, menjaganya di malam harinya,” katanya.

Slamet menyatakan bahwa dia pernah mendapatkan honor sebesar Rp75 ribu setiap bulannya di awal karir kerjanya. Seiring berjalannya waktu, gajinya meningkat secara bertahap sampai akhirnya menjadi Rp350ribu.

“Saya menerima gaji sebesar Rp75 ribu setiap bulannya mulai tahun 2004. Tiga hingga empat tahun kemudian, gajiku meningkat menjadi Rp150 ribu dan terus bertambah. Pada akhirnya, menjelang pelantikan, upahku mencapai Rp350 ribu karena jumlah muridku sedikit, yang mana biayanya berasal dari pengumpulan dana bersama,” paparnya.

Saat ini berusia 53 tahun, sisa waktu kerja Slamet sebagai PPPK tinggal lima tahun lagi. Meskipun demikian, dia masih siap untuk melaksanakan tugas baru yang diembannya.

BACA JUGA:  Kode Prabowo Subianto,Sebut Jaksa Agung sedang Kejar Seseorang hingga Adanya Penghasut Mahasiswa

“Harusnya kita bersikap profesional di tempat kerja. Tanggung jawabku semakin berat. Oleh karena itu, PPPK ini menandakan bahwa status penghonorer seperti kami dikenal,” ujarnya.

Slamet pun mengatakan bahwa kesuksesannya tak terlepaskan dari doa keluarganya. Dia mendoakan agar kondisi hidupnya dapat membaik usai dilantik sebagai PPPK.

“Harapannya kelak keadaan kesejahteraan kami akan menjadi lebih baik,” tandasnya.

Check Also

Program Gubernur YSK Sukses: Penanganan Korupsi Polda Sulut Cepat dan Bebas Intervensi

Program Gubernur YSK Sukses: Penanganan Korupsi Polda Sulut Cepat dan Bebas Intervensi

Komitmen Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Yulius Selvanus Komaling (YSK) untuk mengarahkan pemerintahannya agar menjadi bersih …