PORTAL PEKALONGAN
– Sate daging kambing sungguh menggiurkan, terutama ketika dimakan panas-panas bersama orang-orang tersayang.
Tetapi, apakah kamu tahu bahwa memakan sate kambing dalam jumlah besar dapat meningkatkan tingkat kolesterolmu?
Walaupun daging kambing mengandung berbagai keuntungan, terdapat beberapa faktor penting yang harus diwaspadai untuk mencegah potensi bahaya pada kesehatan.
Menurut informasi dari Halodoc, daging kambing ternyata mengandung banyak nutrisi penting bagi tubuh manusia. Pada setiap 100 gram daging kambing, terdapat komposisi gizi sebagai berikut:
Protein
Zat besi
Kalium
Zinc
Kalsium
Lemak
Selenium
Fosfor
Folat
Vitamin K, B, serta E
Seluruh zat gizi tersebut amat bermanfaat bagi kesejahteraan tubuh, termasuk mendukung pembentukan sel darah merah, meningkatkan kepadatan tulang, dan melindungi fungsi otot serta syaraf. Akan tetapi, perlu diketahui pula bahwa daging kambing memiliki kadar lemak jenuh yang cukup tinggi.
Mengonsumsi lemak jenuh secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tingkat kolesterol buruk (LDL) di dalam tubuh. Penyumbatan ekstra oleh LDL ini mampu mengarah ke pengendapan plak di sepanjang dinding arteri, suatu situasi yang disebut aterosklerosis. Apabila plak mulai bersarang di vena menuju jantung atau kepala, hal tersebut akan membuka peluang lebih besar untuk insiden serangan jantung serta stroke.
Menariknya, tingkat kolesterol pada daging kambing ternyata lebih rendah daripada berbagai macam daging lainnya. Pada setiap 100 gram daging kambing, mengandung kurang dari 75 miligram kolesterol. Berikut perbandingannya:
Daging sapi: 90 mg
Daging domba: 110 mg
Daging ayam: 85–135 mg
Meskipun kandungan kolesterolnya rendah, hal itu tidak berarti boleh mengkonsumsinya secara berlebihan tanpa batasan.
Mengapa Sate Kambing Dapat Memicu Kenakan Tingkat Kolesterol?
Masalah utamanya umumnya tidak terletak pada daging kambing itu sendiri, tetapi pada bagaimana ia dimakan. Ketika ada perayaan atau pertemuan keluarga, sate kambing kerap kali dihabiskan secara berlebihan tanpa kita sadari.
Adegan menyenangkan semacam itu dapat membuat kita kehilangan kendali atas porsi makan dan berujung pada konsumsi lemak jenuh yang banyak. Apalagi, cara membakar saté bisa menciptakan zat-zat tidak sehat bila diproses terlalu lama atau di suhu sangat panas.
Badan manusia masih memerlukan kolesterol untuk merakit lapisan sel, membantu proses metabolisme, serta menciptakan hormon. Jadi, makan daging kambing boleh-boleh saja asalkan dijalankan secara tepat dan jangan terlalu banyak.
Sate kambing bukanlah lawanmu, tetapi mengonsumsinya tanpa pengendalian dapat memicu peningkatan kadar kolesterol buruk.
Rahasia utamanya adalah mengontrol porsinya, memilih cara memasak yang lebih sehat, dan menjaganya agar selaras dengan pola hidup yang aktif bersamaan dengan konsumsi makanan kaya serat.
Jadi, kamu masih dapat menyantap kelezatan sate kambing tanpa harus merelakan kondisi kesehatanmu. ***