free stats

8 Bukti Cinta Gwan Sik pada Ae Sun di ‘When Life Gives You Tangerines’

mereka untuk membuat penonton terbawa perasaan tentang kehidupan hingga kisah cintanya.

Dari selalu menjadi pendengar terbaik sampai rela menyebrangi lautan dengan berenang, ini bukti cinta Yang Gwan Sik pada Oh Ae Sun di drama Korea

1. Selalu memberikan makanan untuk Ae Sun

termasuk ibu Ae Sun.

Oleh karena itu, keduanya sering bertemu dan sekolah di tempat yang sama. Kehidupan Ae Sun tak semewah kehidupan Gwang Sik. Ia didiskriminasi oleh keluarga ayahnya dan tak diberi makan dengan layak. Gwang Sik tahu hal tersebut, maka itu dia kerap membawakan makanan laut maupun lainnya untuk Ae Sun yang dia ambil dari toko milik keluarganya.

2. Jadi pendengar yang baik

Gwan Sik selalu menjadi pendengar yang baik untuk Oh Ae Sun. Sejak kecil, ia selalu mendengarkan keinginan Hae Sun, cita-citanya, hingga setiap masa sulit dalam hidup Ae Sun. Hal tersebut yang juga membuat komunikasi mereka terjalin dengan baik sampai hidup menjadi suami istri. Gwan Sik juga selalu melibatkan Ae Sun dalam mengambil keputusan bagi keduanya.

3. Selalu menemani Ae Sun

Selain menjadi pendengar yang baik, Gwan Sik selalu setia menemani Ae Sun. Ia ada di sisi Ae Sun saat menunggu ibunya selesai menyelam, menemani Ae Sun menangis bersama saat ibunya meninggal, bahkan minggat bareng ke Busan demi masa depan keduanya. Walau akhirnya, keduanya tertangkap dan dikembalikan ke keluarga masing-masing di Jeju.

4. Membantu Ae Sun mengurus keluarganya

Ae Sun kecil yang masih berusia 10 tahun harus ditinggal oleh ibunya, mengurus kedua adiknya, hingga menjadi tulang punggung karena ayah sambungnya yang enggan bekerja. Meski tampaknya berat, hal itu tak sendirian dijalani Ae Sun. Gwang Sik berada di sisinya untuk membantu Ae Sun.

BACA JUGA:  Kapan Squid Game 3 Tayang di Netflix?

Keduanya mengelola kebun bersama, bahkan tanpa disuruh menjual kubis hasil kebun Ae Sun yang berada tepat di sebelah tokonya. Gwang Sik bahkan membuatkan kursi untuk Ae Sun duduk dan tak mengganggu waktu membacanya, meski jadinya ia harus mengelola dua toko.

5. Tak ingin menghalangi kebahagian

Setelah mereka kembali ke Jeju usai minggat, Ae Sun harus keluar dari sekolah dan menikah dengan orang kaya yang bisa menjamin hidupnya. Awalnya, Ae Sun tak mau, tapi karena ia didorong oleh ibu Gwang Sik untuk meninggalkan anaknya, Ae Sun akhirnya mau.

Gwang Sik pun marah dan tak terima kalau Ae Sun harus menikah dengan orang lain. Ia membawa semua dagangan keluarganya untuk dijadikan seserahan yang menjadi simbol kalau ia bisa menafkahi Ae Sun. Keluarga mereka pun masih menentangnya, hingga Ae Sun sendiri yang mengatakan pada Gwang Sik.

Gadis penyuka syair itu mengatakan kalau Gwang Sik tak akan bisa membahagiakannya apalagi memberikan mimpi-mimpi Ae Sun kalau mereka menikah. Teman kecilnya itu hanya akan menghalangi mimpi dan kebahagiaannya. Padahal, hal tersebut dikatakan Ae Sun agar Gwang Sik bisa memiliki hidup yang lebih baik dengan menjadi atlet seperti perkataan ibunya. Keduanya pun sempat putus, dan Gwang Sik pergi ke Seoul untuk masa depannya.

6. Rela sebrangi laut untuk bersama sang kekasih

Di hari Gwang Sik pergi ke Seoul, Ae Sun dan calon suaminya akan melakukan pemotretan. Namun, Ae Sun tersadar kalau cintanya hanya untuk Gwang Sik dan ia ingin bersamanya. Ae Sun berlari sekuat tenaga ke dermaga. Sayang, kapal Gwang Sik sudah berlayar menjauhi dermaga.

Di tengah bisingnya kapal, Gwang Sik mendengar teriakan Ae Sun di pinggir dermaga. Ia meminta kapten untuk memutar balik kapal, tapi tak bisa. Akhirnya, dengan tekad yang kuat, Gwang Sik terjun dari kapal dan berenang menyusul Ae Sun yang berada di pinggir pantai. Mereka pun berpelukan setelah bertemu dan akhirnya menikah.

BACA JUGA:  15 Rekomendasi Ide Games Bukber Seru Untuk Acara Kumpul

7. Bertanggung jawab penuhi kebutuhan

Jadi pasangan suami istri muda dan dikaruniai seorang anak di usia 19 tahun, Gwang Sik harus membiayai kebutuhan keluarganya. Ia pun bekerja sebagai nelayan untuk mencukupi anak dan istrinya. Di awal pernikahan, pasangan ini tinggal di rumah keluarga Gwang Sik.

Sayangnya, keluarga tersebut masih menganut patriarki yang kuat. Ae Sun yang tak disukai oleh keluarga Gwang Sik, kerap didiskriminasi karena diyakini arwah ibunya mengelilingi dia. Ia juga suka dilempari kacang merah dan dimarahi karena tak kunjung hamil agar mendapatkan anak laki-laki.

8. Suami yang ada di pihak istri meski keluarganya patriarki

Ae Sun kerap mendapat banyak ketidakadilan saat tinggal bersama keluarga Gwan Sik. Sang suami tak tahu kondisi istrinya karena Ae Sun tak mau membuat Gwang Sik terbebani dan dirinya justru akan semakin disalahkan oleh ibu dan nenek mertuanya.

Saat tahu bahwa istri dan anaknya diperlakukan tidak baik oleh keluarganya, Gwang Sik pun membela sang istri di depan ibu dan neneknya. Ia bergegas membawa keluarga kecilnya itu menjauh dari rumah keluarga mereka.

Gwang Sik dan Ae Sun tinggal di sebuah rumah sederhana. Meski begitu, keduanya sangat bahagia bersama. Bahkan, Ae Sun langsung hamil setelah keluar dan menjauh dari keluarga Gwang Sik.

dengan Gwang Sik?

Check Also

Kapan Squid Game 3 Tayang di Netflix?

Kapan Squid Game 3 Tayang di Netflix?

Serial Squid Game menjadi salah satu acara TV paling populer di Netflix sejak tayang perdana …